Jumat, 07 Maret 2014

Mengurangi Cinta Duniawi ( Zuhud ) dan Mempersiapkan Kehidupan Ukhrawi Ala Rasululloh SAW.
“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi adalah seperti (hujan yang kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena itu tanaman-tanaman bumi, diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak). Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya dan memakai (pula) perhiasannya, tiba-tiba datanglah kepadannya azab kami di waktu malam atau siang. Lalu kami jadikan (tanaman-tanamannya) laksana tanaman-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (kami) kepada orang-orang yang berpikir” (QS. Yunus 24)

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan di dunia adalah sebagai hujan yang kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan itu menjadi di muka bumi, kemudian tumbuhan-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al Kahfi : 45-46)

“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan di dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al Hadid : 20)

Itulah sikap hidup yang telah di contohkan Baginda Rasulullah SAW, para sahabat dan ulama terdahulu. Mereka adalah pribadi-pribadi yang agung, yang menjauhkan diri dari kemegahan dunia, dengan cara memperbanyak amal dan sedekah kepada yang membutuhkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, selalu terdapat orang-orang yang mengurangi cintanya kepada dunia dan lebih memperhatikan kehidupan akhiratnya. Bagi mereka, harta benda hanyalah alat untuk mendukung keberhasilan akhirat, dan menggunakan harta benda yang dititipkan kepada mereka untuk berbanyak-banyak sedekah. Mereka adalah orang-orang yang menganggap harta benda dapat mengganggu kesiapan mereka menyongsong kehidupan akhirat yang bahagia.